Sabtu, 24 November 2012

Tanaman Budidaya Pertanian


A. TANAMAN BUAH-BUAHAN

  • ALPUKAT
  • ANGGUR
  • APEL
  • BELIMBING
  • DUKU
  • DURIAN
  • JAMBU AIR
  • JAMBU BIJI
  • JAMBU BOL
  • JAMBU METE
  • JERUK
  • KEDONDONG
  • MANGGA
  • MANGGIS
  • MELON
  • NANGKA
  • NENAS
  • PALA
  • PEPAYA
  • PISANG
  • RAMBUTAN
  • SALAK
  • SAWO
  • SEMANGKA
  • STROBERI


B. TANAMAN HIAS

  • ANGGREK
  • DAHLIA
  • GLADIOL
  • HEBRAS
  • KRISAN
  • MAWAR
  • MELATI
  • PALEM
C. TANAMAN PERKEBUNAN
  • CENGKIH
  • COKELAT
  • KAPAS
  • KARET
  • KELAPA
  • KELAPA HIBRIDA
  • KELAPA SAWIT
  • KOPI
  • LADA
  • MELINJO
  • PANILI
  • TEBU
  • TEH
  • TEMBAKAU
  • WIJEN
D. TANAMAN OBAT
  • JAHE
  • KINA
  • KUMIS KUCING
  • KUNYIT
  • TEMULAWAK

E. TANAMAN PANGAN

  • JAGUNG
  • KACANG TANAH
  • KEDELAI
  • PADI
  • SAGU
  • SINGKONG
  • TALAS
  • UBIJALAR
F. TANAMAN SAYURAN
  • BAWANG BOMBAY
  • BAWANG DAUN
  • BAWANG MERAH
  • BAWANG PUTIH
  • BAYAM
  • BLUMKOL
  • BROKOLI
  • BUNCIS
  • CABAI
  • JAMUR KUPING
  • JAMUR MERANG
  • JAMUR TIRAM
  • KACANG HIJAU
  • KACANG KAPRI
  • KACANG PANJANG
  • KANGKUNG
  • KENTANG
  • KOL
  • LOBAK
  • MENTIMUN
  • PAPRIKA
  • PETSAI
  • SELADA
  • SELEDRI
  • TERUNG
  • TERUNG JEPANG
  • TOMAT
  • WORTEL

Teknik Pertanian

Apa Itu Teknik Pertanian ?
Teknik Pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian melalui pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Ilmu Teknik Pertanian menitikberatkan pada beberapa disiplin keilmuan antara lain adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian.
Cakupan bidang Teknik Pertanian tidak terbatas pada penggunaan traktor, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian saja, akan tetapi pada seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman maupun ternak dan proses pengolahan hasilnya. Bidang-bidang yang termasuk dalam cakupan Teknik Pertanian adalah teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, bangunan pertanian dan lingkungan.

Apa yang Dipelajari di Teknik Pertanian ?
Mata kuliah yang ditawarkan di program studi Teknik Pertanian merupakan materi-materi yang tersusun dalam kurikulum yang mencerminkan perpaduan antara sistem produksi, manajemen dan rekayasa atau engineering yang mendukung proses agroindustri. Untuk mengantarkan mahasiswa dalam mempelajari bidang-bidang yang dicakup dalam ilmu Teknik Pertanian secara lebih mendalam maka pada program studi Teknik Pertanian, mahasiswa akan diarahkan pada beberapa bidang keahlian. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
1.   Sistem Manajemen dan Informatika Pertanian
2.   Teknik Biosistem
3.   Teknik Mesin Pertanian
4.   Teknik Sipil Pertanian
5.   Teknik Produk Pertanian
6.   Teknik Sumberdaya Alam Pertanian 

Spesialisasi bidang teknik pertanian mencakup banyak hal mengenai desain proses dan alat mesin pertanian.
Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan memanen sinar matahari untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan
umat manusia dan lingkungan. Hal ini berarti mencakup budidaya tanaman pertanian, peternakan, perikanan,
pemrosesan hasil pertanian, hingga produk hasil pertanian siap dikonsumsi masyarakat.

Contoh dari spesialisasi di bidang teknik pertanian diantaranya:
  • desain alat dan mesin pertanian serta struktur bangunan pertanian
  • budidaya tanaman pertanian, mencakup pembibitan, pengolahan tanah, irigasi, dan konservasi tanah dan air
  • produksi hewan ternak dan perikanan, termasuk desain dan konstruksi fasilitas pemeliharaan dan pemrosesan hasil
  • desain proses pengolahan bahan pangan dan hasil produk pertanian lainnya
  • teknik sumber daya hayati, yang menggunakan mesin dan teknologi terbaru untuk menyelamatkan lingkungan


Prospek Lulusan Teknik Pertanian
Lulusan Teknik Pertanian berkesempatan untuk bekerja pada beberapa bidang antara lain adalah :
1.   Perusahaan swasta (PT. Kubota Tractor, PT. Astra, PT. Perkebunan Nusantara, Nestle, Arnott, Sriboga Raturaya, dan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di bidang Teknik Pertanian, pangan dan agroindustri)
2.   Instansi pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta (Departemen Pertanian, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Kehutanan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan pada perguruan tinggi, lulusan Teknik Pertanian dapat berprofesi sebagai dosen maupun peneliti di perguruan tinggi negeri maupun swasta)

Jumat, 23 November 2012

Pertanian

Apa itu Pertanian ?
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan kejudan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dariPDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi danekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian,biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.

Cakupan Pertanian
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif(pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

Sejarah Pertanian
Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.
Agak sulit membuat suatu garis sejarah pertanian dunia, karena setiap bagian dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda. Di beberapa bagian Afrika atau Amerika masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan pangan ratusan orang.

Asal Mula Pertanian
Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat. Contoh budaya semacam ini masih terlihat pada masyarakat yang menerapkan sistem perladangan berpindah(slash and burn) di Kalimantan dan Papua.
Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah "bulan sabit yang subur" di Mesopotamia sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya (center of origin) menurut Vavilov. Jenis-jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah gandum, jelai (barley), buncis (pea), kacang arab (chickpea), dan flax(Linum usitatissimum).
Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa) dan jewawut(dalam pengertian umum sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan diikuti dengan kedelai, kacang hijau, dan kacang azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan sorgumdikembangkan di daerah Sahel, Afrika 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika (yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari.
Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Nusantara, cenderung mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia yang telah mengenal pertanian ke wilayah Nusantara membawa serta teknologi budidaya padi sawah serta perladangan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim dunia dan adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini.


Search

Daftar Blog Saya

Powered By Blogger

About This Blog

Lorem Ipsum

Diberdayakan oleh Blogger.

Lorem Ipsum

Lorem

Mengenal Pertanian

Followers